AKREDITASI TK ISLAM AN-NAJAH


Pada hari jumat tanggal enam bulan september tahun dua ribu sembilan belas ini, TK Islam ANNAJAH kedatangan Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (BAN PAUD) Jawa Barat.


Selain dalam rangka bersilaturahmi, kunjungan  ini dilakukan dalam rangka visitasi akreditasi TK Islam Annajah. Tim Asesor yang melakukan visitasi pada saat itu adalah Bapak Asep Mumung M.Pd dan Bapak Tori M.Pd, keduanya didampingi oleh Ibu Sri Herianti Gunadi, M.Pd yaitu sebagai pengawas PAUD TK Dinas Pendidikan Kota Depok.


Tim Asesor dari BAN PAUD Jawa Barat dan pengawas PAUD TK dari Dinas Pendidikan Kota Depok itu diterima langsung oleh Kepala TK Islam Annajah sendiri yaitu Ibu Dyah Prasetyo Rini S.Pd beserta jajaran guru lainnya.

TK Islam Annajah sendiri berdiri dari tahun 2015 dan berlokasi di Taman Melati Indah no. 28-29 kelurahan Duren Mekar kecamatan Bojong Sari kota Depok Jawa Barat. Pada tahun keempatnya Alhamdulillah sudah bisa melaksanakan akreditasi, semua ini tentu saja berkat kerja-sama yang baik diantara jajaran guru-guru dan Kepala Sekolah.

Jika Ayah Bunda bertanya sebetulnya apa sih yang dinamakan akreditasi itu, maka dapat dijelaskan bahwa Akreditasi itu adalah sebuah kegiatan penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional yang dalam hal ini adalah Badan Akreditasi Nasional PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini.

Tujuan Akreditasi :

Berdasarkan Keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor 087/U/2002, akreditasi sekolah mempunyai tujuan, yaitu: (1) memperolah gambaran kinerja sekolah sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu; (2) menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan. Tujuan akreditasi tersebut berarti bahwa hasil akreditasi itu:

Memberikan gambaran tingkat kinerja sekolah yang dijadikan sebagai alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan sekolah baik dari segi mutu, efektivitas, efisiensi, produktivitas dan inovasinya.Memberikan jaminan kepada publik bahwa sekolah tersebut telah diakreditasi dan menyediakan layanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi nasional.Memberikan layanan kepada publik bahwa siswa mendapatkan pelayanan yang baik dan sesuai dengan persyaratan standar nasional.

Manfaat Akreditasi :
Hasil akreditasi suatu lembaga pendidikan mempunyai beberapa manfaat bagi beberapa kelompok kepentingan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1.    Sekolah
-          Acuan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan rencana pengembangan sekolah.  
-          Bahan masukan untuk pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga sekolah.
-          Pendorong motivasi peningkatan kualitas sekolah secara gradual. 
-          Selain sebagai sekolah yang berkualitas, sekolah yang terakreditasi ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta dalam hal moral, dana, tenaga dan profesionalisme.

2.    Kepala sekolah
-          Bahan informasi untuk pemetaan indikator keberhasilan kinerja warga sekolah termasuk kinerja kepala sekolah selama 1 periode (4 tahun).
-          Bahan masukan untuk penyusunan anggaran pendapatan dan belanja sekolah.

3.    Guru
-          Dorongan bagi guru untuk selalu meningkatkan diri dari bekerja keras untuk memberi layanan yang terbaik bagi siswanya.

4.    Masyarakat (wali murid)
-          Informasi yang akurat untuk menyatakan kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh setiap sekolah.
-          Bukti bahwa mereka menerima pendidikan yang berkualitas tinggi, sehingga siswa mempunyai kepercayaan terhadap dirinya bahwa ia mampu masuk dan bersekolah di lembaga pendidikan yang terakreditasi nasional.

5.    Dinas pendidikan
-          Acuan dalam rangka pembinaan dan pengembangan/peningkatan kualitas pendidikan di daerah masing-masing.
-          Bahan informasi penting untuk penyusunan anggaran pendidikan secara umum, dan khususnya anggaran pendidikan yang terkait dengan rencana biaya operasional Badan Akreditasi Sekolah di tingkat Dinas.

6.    Pemerintah
-          Bahan masukan untuk pengembangan sistem akreditasi sekolah di masa mendatang dan alat pengendalian kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang bersifat nasional.
-          Sumber informasi tentang tingkat kualitas layanan pendidikan yang dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja pendidikan secara makro. 
-          Bahan informasi penting untuk penyusunan anggaran pendidikan secara umum di tingkat nasional, dan khususnya program dan penganggaran pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu pendidikan nasional.  


| Tidak ada komentar

Roemah Gimbo Kopi

Pada kesempatan kali ini Bunda beserta keluarga merencanakan liburan ke Gunung Merapi, setelah menempuh perjalanan panjang dan beberapa kali istirahat, Buya mengajak untuk singgah di cofee shop milik teman buya di daerah Condong Catur, Sleman.


Kami tiba pukul 1 siang, rupanya Roemah Gimbo ini adalah hasil sulapan sebuah rumah dengan penambahan interior caffe, suasananya asyik dan instagramable, bangku-bangku dan meja tertata rapih, dari mulai teras depan, area ruang tamu, halaman depan dan bahkan halaman samping rumah.


Tanaman merambat yang daunnya menyerupai daun mint tertata di pot-pot yang berjejer rapi, belakangan bunda tahu bahwa nama tanaman itu adalah creeping charlie, tanaman merambat itu membuat suasana Roemah Gimbo menjadi cozy, tetapi bagi anak-anak hal yang paling asyik adalah terdapat beberapa macam mainan tradisional, kami hanya mengambil satu yaitu sejenis puzzle block yang terbuat dari kayu, cara memainkannya adalah memasang block-block kayu tersebut memanjang mengikuti wadahnya, hanya berlaku satu pola, jika tidak maka susunan berbentuk persegi panjang itu tidak akan sempurna.

Susunan buku-buku menghiasi rak-rak yang tertempel di dinding, Kaori membaca satu, sebuah buku berjudul Kambing Jantan yang ditulis oleh Raditya Dika, satu diantara ceritanya dikisahkan Kaori kepada kami dalam perjalanan menuju penginapan, yaitu tentang cerita Raditya bersama binatang peliharaannya, kami tertawa-tawa membayangkan...

Pancar seperti biasa, dia antusias dengan permainan-permainan, dia bermain puzzle kayu dan berusaha memecahkan susunan yang tepat.


Teteh Nia menggunakan waktu menunggu dengan melelapkan dirinya di sofa caffe, yes,.. she is sleeping beauty.

Buya baru pertama kali bertemu om pemilik caffe ini, dia adalah saudara dari teman buya di IKL, atau ikatan keluarga Lintang.


Selagi Buya ngobrol, kami menggunakan waktu untuk Ishoma dan bersih-bersih badan, karena caffe shop sejatinya adalah sebuah rumah di pinggir jalan yang disulap menjadi caffe, jadi kamar mandinya nyaman digunakan untuk mandi, luas dan lumayan bersih, airnya pun segar sekali.

Kami berfoto-foto di sela-sela percakapan dan makan siang, Bunda memesan Kombucha untuk minum, omnya bilang Kombucha adalah minuman yang terbuat dari buah naga yang di fermentasi, rasanya asam dengan sensasi sparkling.

Anak-anak memesan nasi goreng dengan porsi yang besar sekali, Buya khawatir anak-anak tidak bisa menghabiskannya, dan ternyata kekhawatiran Buya memang terjadi, dalam perjalanan menuju Roemah Gimbo, kami dituntun dengan waze, Bunda dan Buya lagi-lagi khawatir tersesat padahal sudah menghabiskan banyak waktu di jalan, pada titik finish waze, kami pun tidak menemukan alamat yang di tuju, selang beberapa detik Pancar berkata "Bunda itu ada plank huruf G di depan, itu roemah Gimbo"

Alhamdulillah


| Tidak ada komentar

Bunda, kapan kita ke ACT?

Bulan puasa yang lalu, buya memberikan Challenge untuk pelangi, jika pelangi bisa menyelesaikan puasa selama sebulan penuh, maka buya akan memberikan reward.

Singkat cerita, pelangi sudah menyelesaikan chalenge dari buya, walaupun buya sempat ngga tega melihat puasa pelangi di hari pertama, karena pada pukul 4 sore pelangi sudah pucat dan bibirnya kering.

"Aku haus" ucap pelangi setengah merengek
karena melihat kondisi itu buya sempat tidak tega

"kalau aku batal puasa, jadi ga hadiahnya?"
"ya tinggal hitung aja, berapa hari puasanya" kata buya
"eit, buya... jangan begitu, kalau batal puasa, jadinya ga dapet hadiah sama sekali" bunda menimpali

Akhirnya, puasa berlanjut keesokkan harinya, lusa, dan lusa sampai akhirnya menamatkan satu bulan, dan alhamdulillah lancar, masyaAllah tabarokAllah.Tetiba buya ngobrol dengan pelangi," dek, tahu kan kondisi palestina seperti apa, terutama anak-anak palestina?"

"iya aku tahu" jawab pelangi
"dedek, mau ngga kalau uang hadiahnya dikasih untuk palestina"
"boleh, engga apa-apa"



Jadilah uang hadiah itu direncanakan untuk Palestina dengan jalur ACT atau Aksi Cepat Tanggap, kebetulan Pelangi sedikit-banyaknya sudah mengenal pribadi bang onim sebagai duta ACT untuk Palestina dari postingan-postingan instagram bang onim yang diperlihatkan Bunda

Sekitar sebulan lebih tertunda, Pelangi tidak sabar untuk datang ke kantor ACT, hampir setiap hari menanyakan, kapan kita ke ACT, atau kapan kita ke kantornya bang onim, sampai hari jumat lalu, kita sempatkan untuk datang ke ACT.

Di kantor ACT, Pelangi ditanya ada keperluan apa, masih malu-malu sih jawabnya, biasa gitu anaknya kalau baru pertama ketemu, setelahnya Pelangi menuliskan formulir donasi. Gitu deh cerita hari jumat lalu, mudah-mudahan jadi pengalaman berharga untuk dia.








| Tidak ada komentar

Cara Membuat kostum sailor untuk perform anak


Cara membuat kostum sailor| Beberapa bulan yang lalu saat persiapan graduation di sekolah cita pelangi, mulailah dibagikan tugas oleh miss untuk menyiapkan kostum ananda yang bertema sailor, dari zaman kapan gituh kita kan mengusahakan untuk meminimalisir beli-beli, dan mengutamakan untuk mengupayakan dan mendayagunakan sumber daya di sekitar yang ada dan terjangkau... (apasiiii,... ni bahasa kayak zaman orde baru)

tapi... eh tapi... dari saban hari searching, gak nemu-nemu bagaimana kita bisa mendayagunakan sumber daya yang tersedia untuk membuat tuh kostum sailor, akhirnya berpikir nih, tapi ga keras-keras sih, selow aja, sampai keidean sesuatu, dicoba dipraktekkan tapi ternyata ga bisa, kemudian meditasi lagi dan tarrrrraaaaaa... mari kita coba....

jadi begini caranya :

1. Kita bikin pola jangkar dulu, temen-temen bisa searching dulu gambarnya, lalu kita siapkan beberapa alat yaitu karton manila, gunting, pensil dan penggaris.




bikin mallnya 
pola
diperbanyak

2. setelah membuat pola jangkar, kita bikin topi kerucut dengan menggunakan karton warna putih, nah si topi ini pola pembuatannya sama seperti saat kita membuat origami perahu...



3.  tinggal tambahin garis biru yah....


4. nah karena dibutuhkan topi sailor sebanyak anak-anak kelas, jadi tidak ada salahnya untuk mengajak ibu-ibu yang lain untuk untuk berpartisipasi...


5. nah untuk kostumnya sendiri, disesuaikan dengan wardrobe yang ada di rumah, temanya seputar biru dan putih, atau bergaris-garis, di bagian leher dipakaikan slayer.


sesuai dengan wardrobe yang ada di rumah, kaka pelangi pakai kerudung biru, slayer putih, baju putih, dan rok biru, begitu pun dengan teman-teman menyesuaikan dengan wardrobe yang ada di rumah, walaupun berbeda-beda tapi tetep kompak kan...




nunggu antrian perform





| Tidak ada komentar

Panduan Dasar Homeschooling untuk Orang Tua di Indonesia

Panduan Dasar Homeschooling untuk Orang Tua di Indonesia || Pada kesempatan kali ini, kami ingin berbagi pengalaman seputar proses penyelenggaraan homeschooling yang kami jalankan. Khusus pada kesempatan ini, yang ingin kami bagikan adalah pengalaman awal mula terselenggaranya kegiatan belajar-mengajar kami di rumah (homeschooling) bagi anak-anak kami. Semoga dengan pengalaman yang kami ceritakan ini, bisa bermanfaat atau syukur bisa jadi Panduan Dasar Homeschooling untuk Orang Tua di Indonesia.


Pengalaman itu bermula dari ...

Persis di samping rumah kami diselenggarakan kegiatan belajar untuk anak-anak usia dini. Paud "nganu" namanya. Disisi lain, anak petama kami kala itu sedang berusia +- 3,5 tahun. Dimana usia tersebut sangat dianjurkan untuk mengikuti kegiatan belajar di tempat itu. Entahlah, sejak paud "nganu" menyelenggarakan kegiatan belajarnya persis di samping rumah kami itu, kami tak sedikitpun tergerak untuk mendaftarkan anak kami.

Sudah barang tentu ada alasan, pertama, semenjak diselenggarakannya Paud nganu yang di sebelah rumah kami itu sudah seperti ritual Sekolah Dasar, karena saban hari senin tiba, si Paud nganu itu menyelenggarakan semacam upacara dan pembacaan Pancasila... OMG... yah mungkin bagus juga kali untuk pembiasaan dan mempersiapkan anak-anak masuk Sekolah Dasar atau mungkin guna menumbuhkan jiwa nasionalisme, tapi ya... gimana ya... menurut hemat kami sih anak-anak Paud belum waktunya untuk melakukan hal itu.

sumber: pinteres
Beruntungnya waktu itu kami menemukan Paud lain yang menarik hati kami, bagusnya... guru-guru di sana mampu menghandle anak kami yang terbilang tempramen, seneng deh rasanya menemukan sekolah yang tepat, sampai tibalah masa Paud berakhir, dan kami harus mencari Sekolah Dasar.

Aih ternyata pusing ya nyari Sekolah Dasar, kok stress ya... ada yang bagus dengan standar Internasional tapi agamanya kurang, sedangkan kami berpendapat kalau anak-anak tingkat SD harus memperkuat aqidahnya terlebih dahulu. Ada yang bagus dengan konsep alam tapi jauh banget, udah gitu mahal lagi, kalau masuk sekolah negeri yaah begitu yah kualitasnya... walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa kami selaku orang-tuanya pun berasal dari sekolah negeri, di daerah terpencil lagi... dengan fasilitas yang serba terbatas...

Makanya sempet juga ada yang ngomong, "gue dulu sekolah di SD negeri, sekarang gue baik-baik aja tuh, ga ada masalah, sukses-sukses aja tuh"
"Hehe... ya bener sih si abang kayak begitu... pan aye juga same" tapi sebenernya kalau dikurek-kurek lagi ke dalem, di intip-intip lagi gitu, banyak hal juga sih ya yang bikin potensi anak-anak jadi tidak tergali dan karakternya tidak tumbuh, kalau pake istilah bahasa orang-orang mah "mematikan potensi dan membunuh karakter... begitu katanya.

Jadi menurut hemat kita, kalau anak-anak dididik dengan sebaik-baiknya maka potensinya akan maksimal tergali, gitu sihhh...

Sampai akhirnya keidean, bagaimana kalau homeschool aja, kan bisa modifikasi dan customized sendiri, walaupun proses diskusi agak alot dan banyak tarik ulur, akhirnya kami memutuskan untuk mendidik anak lewat jalur homeschooling.

Lanjut ke chapter berikutnya yah... bersambung...














| Tidak ada komentar