Parenting, berkaca pada mie instan


Pancar: "aku sebel sama nyamuk, tiap hari aku bentol terus"

Bunda: "gatel ya kak, (ungkapan menerima perasaan) kita ikhtiar dulu ya... pakein minyak telon"

Pancar: "nanti masih gatel trs bentolnya ngga ilang-ilang"

Bunda: "kita ikhtiar dulu, pakein minyak, kalau sabar dapat pahala kalau ngga sabar dapat gatelnya aja"

Berusaha untuk konsisten tidak mendikte untuk bersabar dengan kalimat "sabar ya" atau "sabar dong" tapi dengan memberikan pilihan "kalau sabar dapat pahala kalau ngga sabar dapat gatel aja" dengan begitu saya tidak menolak perasaan dia yang sedang sebal, tapi lebih dengan memberikan pilihan, dengan sendirinya dia memilih.

Pancar mulai senyum-senyum.

Ini hari kedua dengan dialog yang hampir sama, tapi dengan tingkat kesabaran yang berbeda, sudah ada kemajuan, orang tua juga perlu belajar bersabar dengan prosesnya karena untuk menikmati mie rebus instan saja sebetulnya memerlukan proses yang tidak instan di dalam pabriknya.

|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar